Berubah

Detik demi detik
Seiring waktu terus berjalan
Tanpa pernah mundur
Tanpa kita sadari atau tidak
Segala sesuatu pasti berubah
Entah kita inginkan atau tidak
Semua berjalan begitu saja
Ketika kita sedang merenung
Dan merindukan masa lalu
Disitulah kita sadar bahwa
Adanya perubahan
Entah kita yang berubah
Atau dunia yang merubah kita
Semua yang telah berubah
Sangat sulit untuk kembali
Merubahnya seperti dulu
Semua yang telah berlalu
Biarlah hanya sebatas kenangan
Kenangan masa lalu
Yang tak kan pernah bisa kembali

Puisi untuk Ainun

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku …

 

Oleh : BJ Habibie

 

 

Kerikil

Mengapa waktu antara kita
Selalu berbeda
Selalu ada kerikil
Di antara butiran cinta

Disaat rindu ini hadir dihatiku
Adakah rindu di hatimu
Untuk ku ?
Walau sebutir kerikil

Kita tak bisa menyalahkan waktu
Tapi kita lah yang salah
terhadap waktu
Karena waktu selalu adil

Ku tahu
Kehidupanmu bukanlah untukku
Aku hanyalah kerikil
Yang ada dalam hidupmu

Cermin

Aku terdiam
Menatap cermin
Yang menantikan bayangannya
Yaitu kamu
Aku menunggumu
Dari segala aktivitasmu
Aku menunggu hingga senja pun datang
Matahari terbenam
Dan aku masih menunggu
Kehadiranmu
Menghampiriku
Menyapaku
Dan menggenggamku
Membawaku berlari
Sejauh mungkin
Hingga aku merasa dimiliki
Oleh dirimu
Oh kasih..
Kau adalah bayanganku
Bayangan yang selama ini
Aku nantikan kehadirannya
Ku harap
Tetaplah menjadi bayanganku
Dalam cermin
Jangan tinggalkan ku
Walau sesaat

Ketika Hujan Turun

Ketika hujan turun
Hujan menghapus air mataku
Ketika hujan turun
hujan menutupi kesedihanku
ketika hujan turun
Hujan menghilangkan jeritan tangisku
Ketika hujan turun
Suara Rintik hujan seakan menghiburku

Hujan..
Di malam yang indah ini
Dihadiri oleh suara rintik tetes demi tetes
dan akan menjadi air yang mengalir
membawaku ke dunia mimpi
dan melupakan sedikit kejenuhan
yang saat ini ku pendam
Dan dengarkan lah setiap keluhanku

Jenuh

Setiap orang pasti pernah
Merasakan kejenuhan dengan keadaan
Yang mereka hadapi
ketika bibir tak dapat menjelaskan
Air mata dapat menjelaskan
Perasaan yang sulit diungkap
Dengan rangkaian kata-kata
Yang ku rasakan hanyalah
Ingin teriak dengan keras
Menghilangkan semua beban
Menghilangkan kepenatan

Ingin ku beristirahat sejenak
Dari segala hal yang membuatku jenuh
Ingin ku terbang bebas layak merpati
merasakan hembusan angin
melihat apa yang tak pernah kulihat
Tapi disisi lain
Ketika merasa hidup ini sulit
Masih banyak yang lebih sulit dariku
Terkadang hidup yang ku keluhkan
Adalah hidup
yang sebagian orang inginkan
ku harus bangkit
Bukan karena alasan orang lain
Tapi karena diriku sendiri